Antrian begitu menumpuk didepan
pintu masuk stasiun, dan petugas pun membuka pintu masuk stasiun,seketika
tumpukan manusia yang berada di depan stasiun menggila, sampai ada yang jatuh
dari tangga karena terpental oleh orang-orang yang lebih kuat. Kiwil (
panggilan dari fikri )dan egar pun ambil langkah cepat dan mendapat antrian
yang lumayan didepan untuk antri di loketnya. Waktu itu masih pukul 03.30 dan
loket di buka 04.15 jadi kami harus mengantri selama 45 menit untuk tiket ini.
Sudah pukul 04.15 dan loket pun dibuka, orang-orang diluar antrian langsung
kedepan untuk menitip tiket dan ternyata barisan paling depan adalah calo yang
setiap hari mengantri seperti itu,carut marut birokrasi stasiun pun terlihat
jelas disitu, dan ketika loket baru dibuka, ada pengumuman “ tiket kereta
menuju malang untuk pukul 04.30 sudah habis. Beuh ! ajaib ! baru 1 menit buka
langsung habis, dan kita pun tidak dapat tiket. Melihat jadwal lagi, ternyata
masih ada untuk jam 08.00. okay kita ambil yang itu saja, tapi belum lama
setelah pengumuman pertama ada pengumuman kedua “ tiket kereta tujuan malang
untuk pukul 08.00 sudah habis” woow ! kecewa bercampur kesal terlihat dari
wajah temen-temen gue, secarut-marut inikah birokrasi stasiun Surabaya. Kami
sudah mulai putus asa, karena dapat kabar juga bahwa jalan dari Surabaya menuju
malang kemarin macet total. Akhirnya kami berpikir sejenak, dan memutuskan
untuk naik bus ke malang, sambil berdoa mudah-mudahan tidak macet. Akhirnya
kami langsung bergegas ke terminal Surabaya untuk cari bus secepatnya agar
tidak terlalu siang dan terkena macet. Kami memutuskan untuk naik ankot yang
udah stand by di depan stasiun. Dengan membayar 4000 per orang okay kita
langsung berangkat. Suasana tegang yang tadi di stasiun seketika hilang ketika
melihat pemandangan kota Surabaya di saat subuh seperti ini. Kota metropolitan
dengan lampu terang di sepanjang jalan dan di setiap gedung menjadi keindahan
tersendiri. Suasana menjadi tenang dan bercandaan pun mulai keluar lagi dari
mulut kami, membuat gue sendiri bisa melupakan bayangan kemacetan yang akan
kita hadapi didepan nanti. Ga terasa perjalanan 15 menit pun berlalu, kita udah
sampai di terminal Surabaya. Langsung ada bus yang keluar terminal dan langsung
kita cegat ! hap ! ternyata penuh !!!! dan kami pun berdiri semua dan
berdesak-desakan. Okay gapapa demi sampe malang tepat waktu ! Perjalanan pun
dimulai. Obrolan-obrolan tentang masa depan pun dimulai. Antara gue, kiwil dan
shandy karena yang lainya terpencar-pencar.
Obrolan semakin seru ketika kita
melewati tanggul dari lumpur lapindo brantas. Kiwil yang notabene baru selesai
kerja praktek di Pertamina Talisman pun mengerti kenapa lumpur lapindo bisa
meluap sampai seperti sekarang. Yap alasanya klise, yaitu untuk menghemat biaya
operasional. Jadi pada saat pengeboran berlangsung itu di setiap kedalaman
tanah tertentu itu harus dipasangkan Cassis untuk menahan tekanan yang di
akibatkan dari gas bumi yang berada dibawah, dan setiap lubang yang digali itu
amannya menggunakan 2 buah cassis. Nah PT. Lapindo Brantas hanya menggunakan 1
cassis saja, sebenernya bisa aja pakai 1 cassis asalkan dengan perhitungan yang
tepat dan tidak ada factor alam lainya. Jadi langsung aja yah, ketika 1 cassis
itu sudah mencapai limitnya dan ternyata waktu itu bertepatan dengan gempa yang
terjadi di bantul, lapisan tanah pun bergeser membuat cassis yang dipasang
menjadi miring dan lumpurnya pun keluar dari dinding-dinding lubang pengeboran.
Dan mulailah bencana yang sampai sekarang belum teratasi. Banyak banget
pengetahuan yang gue dapet dari si kiwil, si kiwil emang diantara temen-temen
gue merupakan orang yang paling berprestasi. Dia akan mengadakan seminar
penelitian di Perth dan Aussie di Australia pada pertengahan Januari 2013. Luar
biasa teman saya yang satu ini. Pemandangan pun berubah dari tanggul tinggi
menjadi gunung Semeru yang menjulang tinggi terlihat dari jalanan menuju malang.
Subhanallah itu kata yang pertama muncul dari mulut gue, gunung semeru yang
begitu gagah ditambah dengan cahaya sang mentari pagi yang mulai muncul dengan
indahnya pemandangan yang luar biasa sekali. Gue langsung manggil satu-satu
temen gue yang terpencar-pencar dan berteriak dalam bus “ Kalian dapat salam
dari Indonesia. Hahaha berasa fedi nuril gueh biarpun gue gamau bgt disamaain
sama fedi nuril. Seketika langsung tersenyum temen-temen gue dan tidak berhenti
memandangi pemandangan ini. Wow ! teriakan kondektur bus “ terminal malang
siap-siap” waaah udah nyampe brok !gila tanpa macet sama sekali dan ditambah
dapat pemandangan yang sangat luar biasa sekali, memang Allah selalu memberikan
kemudahan untuk orang-orang yang memiliki niat baik.
Bus berhenti dan ternyata GIlang
mabuk perjalanan, muka pucet dan badan lemas karena perut belum diisi dari
malam, okay langsung kita cari makan di sekitar terminal, dan masakan khas jawa
timur yang kami pilih. Setelah perut terisi penuh barulah kita menghubungi
teman djirjize yang menyewakan tenda kemarin. Okay kita bakal bertemu di
kontrakan salah satu teman dari bogor yang ada di Malang. Naik angkot malang
dan sampailah di perumahan tempat teman kita disana. Ternyata Icha(teman yang
membantu kita semua) sudah menunggu disana dan goday orang yang punya rumah.
Okay kita meregangkan tubuh dulu sebentar sambil nunggu Icha mengambil tenda
dengan temenya yang bernama Aldo ( Ketua Pecinta Alam Fakultas Teknik di
Universitas Brawijaya ). Mereka bertiga sangat-sangat membantu untuk perjalanan
kita di Malang, lewat tulisan ini jug ague mau ngucapin terima kasih banyak
atas semua bantuan kalian, tanpa kalian perjalanan kami akan semakin sulit,
thank you buddy J.
Tenda pun datang dan kita packing ulang untuk persiapan ke sempu, semua sudah
masuk ke carrier dan daypack masing-masing. Let’s Rock !
Perjalanan dari kota malang ke
pantai sendang biru memakan waktu 3.5 jam ternyata, kita lihat jam ternyata
sudah jam 11. Okay gapapa pasti keburu kok. Karena mungkin kecapekan tidak ada
candaan di angkot kita saat itu, kami semua coba beristirahat sejenak untuk
memulihkan tenaga karena tracking sempu di musim hujan merupakan pekerjaan yang
berat. Sambil melihat kota Malang dan kami semua beranggapan bahwa Malang
adalah campuran kota Bandung dan Bogor. Karena belum ada dari kami yang pernah
menyusuri kota Malang. Pak Haryanto ( supir angkot ) merupakan supir yang
professional haha bila disuruh ngebut dia bisa ngebut tapi kalo suruh
pelan-pelan bisa pelan-pelan dan bikin ngantuk haha apadah kagak penting
banget. Okay 2 jam perjalanan kita di cegat oleh para angkot sekitar yang
mengatakan bahwa kita gaboleh masuk lebih jauh lagi bila menggunakan angkot
dari luar, waduh masalah lagi ye, akhirnya setelah nego beberapa saat akhirnya
kita menyepakati untuk pindah angkot agar tidak ada masalah. Yap angkot
pedesaan dengan tatanan duduk yang berbeda dan tidak bisa di charter ( I don’t
know how to spell this word haha ). Jadilah kami harus berdesakan dengan para
penumpang lain, bukanya apa-apa kami sendiri yang ga enak, soalnya bawaan kami
banyak banget ditambah badan kami yang mungkin saat itu sedikit bauuuu karena
belum mandi haha tapi gapapalah yang penting sampai sempuuu. Tapi ternyata
masih 1,5 jam lagi perjalananya, gapapalah sekalian nikmatin pemandangan kota
malang dari atas gunung. Pemandangan ciri khas pedesaan pun mulai terlihat,
sangat menenangkan, penat seketika hilang, hiruk pikuk kehidupan kota besarpun
tidak terlihat disini sadaaap pokoknya mah haha. Lagi-lagi kami mendapat salam
dari Indonesia ketika melewati sebuah aliran sungai yang sangat jernih dan
langsung dari kaki gunung luar biasa sekali bro ! 1,5 jam bener-bener ga
berasa. Ternyata sudah dekat ke pelabuhan sendang biru, ternyata ada pasar,
kami menurunkan seorang ibu-ibu dipasar dan gue menemukan sebuah toko yang
berjualan “ Es FANTASI” woooow ! what is that bro ?es yang belum pernah gue
bayangkan, es fantasi, ada yang bisa nebak itu es apaan ?soalnya kami mau turun
mau beli tapi kata pak supir gaboleh berenti lama-lama dipasar nanti ngeganggu
orang, -_- bilang aja pak mau kejar setoran haha baiklah es fantasi gue bakal
cari tau apa sebenarnya kamu itu haha
Sendang biru ! ternyata keren bro
!ini aja baru pelabuhanya buat nyebrang yah udah keren gini apalagi Pulau
sempunya dan Laguna Sagara Anakan bedeuuuh makin ga sabar gout buat nyebrang
kesana. Mendaratlah kami disana, langsung cari mushola karena kami belum
shalat. Setelah shalat gue dan Djirjize meminta izin dan daftar ke kantor
wisata pulau sempu, setelah mendapat pengarahan dari petugas kami di
rekomendasikan untuk menyewa sepatu anti slip hahaha baiklah kami percaya aja
karena konon katanya track menuju Laguna Sagara anakan lagi benar-benar licin.
Okay semua persiapan sudah kami penuhi dan kami pun nyebrang dengan perahu sewaan
dengan tariff 10ribu perorang, oiya sepatu juga 10ribu perpasang. Pemandangan
di perahu udah gausah dijelaskan lagi, keren, damai, indah dan sebagainya
berasa lagi di Raja Ampat kayaknya mah hahaha, pas melewati dua buah bukit gue
langsung terlintas film Anaconda wow this looks like in amazon ! tadi juga gue
liat hewan-hewan yang ada dipulau sempu di poster yang ada di kantor, ada
Biawak bro ! that’s my arc enemy !I hate lizard ! ada ular juga ternyata
berarti kami harus hati-hati pas tracking, tapi yang di khawatirkan bokap gue
ga ada ternyata. Bokap gue mengkhawatirkan akan adanya harimau di pulau sempu !
hahaha. Perjalanan naik perahu hanya memakan waktu 10 menit aja soalnya
jaraknya benar-benar dekat. Okay kita sampai di pulau sempu ! baru awalnya aja
udah keren banget ini mah, bener-bener kayak di film-film, sebuah pulau tanpa
penduduk dan pemandanganya yang keren and I hope there isn’t a stone cold
killer out there. Kami pun langsung loncat dari perahu karena sangat
bersemangat !udah gasabar bro dan juga harus ngejar waktu karena tidak mau terlalu
malam untuk sampai Sagara Anakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar