Sabtu, 15 Desember 2012

SAVE INDONESIA



Indonesia-Indonesia_Indoooonesia. Lets save Indonesia, from who ?from what ? kita udah merdeka apalagi yang harus diselamatkan ?kita udah bisa mendirikan system Negara kita tanpa ada campur tangan pihak asing, kita udah mendapatkan hak kita sebagai warga Negara, kita udah memiliki kebabasan dalam berpendapat, kita udah melakukan banyak pembangunan dimana-mana, jadi apa yang harus kita selamatkan meeen ?jawabanya banyaaaaaaaaaaaak bos !

Pertama, Indonesia harus mencari dokter yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit bangsa yang sudah kronis yang mulai menggerogoti kekebalan tubuh Indonesia. Yap penyakit penyelewengan dana tuh udah kayak kanker stadium 3 mungkin sekarang. Segala macam proyek pembangunan,pengadaan barang dan jasa,penegakan hukum,jabatan di DPR sampai urusan agama pun dananya bisa di”gocek” oleh para virus dan kuman yang berdasi dan bersumpah untuk mengabdi pada negeri. Semua ini bisa menjadi bom waktu bagi Indonesia bro. kalo udah makin kronis bisa-bisa masyarakat makin pesimis untuk merubah Indonesia. Gimana caranya ya buat nyembuhin penyakit kanker ini ?gue mengistilahkan kanker karena emang belum ada obat yang bisa menghilangkan penyakit ini.People power pun belum berhasil untuk menghilangkan penyakit ini, karena gak cuman 1 orang doang yang ngelakuin ini, tapi udah bener-bener sampe akar yang paling dalem sedalam pondasi tiang pancang hahaha. Hukum mati semuanya ?ya, bisa-bisa hahaha sadisss bro tapi emang dikasih cara yg sadis dulu baru deh nanti pada takut jadi lama-lama ilang mudah2anhahaha

Masalah yang paling membahayakan adalah ketika masyarakat telah pesimis akan bangsanya sendiri, sudah tidak mau menghargai bangsanya sendiri sudah tidak mau merubah keadaan yang terjadi di bangsanya sendiri. Selain kelakuan para pejabatnya yang sudah tidak karuan sebenarnya pengaruh media juga mulai memberikan dampak yang besar kepada ke pesimis-an masyarakat. Media terlalu mengeksploitasi berita-berita buruk tentang Indonesia. Media hanya memikirkan rating yang tinggi untuk setiap acara yang dibuatnya, dengan cara membuka aib orang, memberitakan berita yang belum tentu benar, sampai menyebarkan sebuah hal kecil menjadi besar dan memperburuk keadaan yang sebenarnya. Media sudah terlalu banyak dipolitisasi, terlalu banyak berita yang dibuat-buat yang bertujuan untuk menjatuhkan lawan politik atau menjatuhkan segelintir orang yang dianggap mengganggu. Media harus mulai sadar akan keadaan bangsa, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sering menelan bulat-bulat semua informasi yang diterimanya dan membuat pemahaman sendiri dengan informasi yang hanya diperoleh dari 1 sumber yang belum tentu kebenaranya. Terlalu mudah terpengaruh dengan omongan-omongan orang sekitar dan terlalu senang membicarakan kejelekan orang lain. Kata seorang teman saya “ makanan pokok orang Indonesia selain nasi adalah ngerasani(ngomongin orang) “ hahaha. Bener gak sih ?media yang seharusnya alat penyambung komunikasi antara masyarakat dan wakilnya untuk mendapatkan solusi-solusi permasalahan sekarang malah menjadi katalis dalam kerusakan yang makin bertambah. Masyarakat makin tidak percaya dan pemerintah makin tidak mau mendengar.Hubungan yang didasari rasa curiga menimbulkan keraguan dan tak oercaya.

Selain hal diatas yang sudah kronis lagi adalah pemegang saham terbesar perusahaan Indonesia adalah orang-orang asing, yang mengelola dan menjalankan perusahaan swasta di Indonesia sudah korporasi asing dari penjuru dunia mengeksploitasi semua sumber daya alam di Indonesia. Just like the old time when Japan and Dutch came to this Island. Biasanya saham yang dimiliki perusahaan Indonesia berkisar diangka 5-20 % saja. Padahal ini tanah kita, kekayaan kita, daerah kita kenapa harus lebih percaya orang asing untuk mengelolanya ?mereka hanya inginkan hasil tanpa memikirkan kemajuan yang akan diterima oleh Indonesia. Keuntungan yang mereka peroleh akan digunakan untuk membangun negaranya dan keuntungan yang Indonesia dapat hanya untuk memenuhi beberapa perut buncit orang lalim yang menjual harga dirinya hanya untuk kepuasan pribadi. Pathetic.Jangan biarkan Negara adidaya mengendalikan kita.Buat mereka mengerti bahwa kita yang mereka butuhkan bukan kita yang membutuhkan mereka.Indonesia merupakan paru-paru dunia buatlah itu sebagai pertahanan kita, Indonesia memiliki sumber daya yang sangat kaya buatlah itu sebagai tenaga kita untuk maju, Indonesia memiliki Manusia unggulan yang hanya butuh rasa nasionalis untuk menjadi nahkoda kapal perang ini.Jadilah Indonesia jadilah merah yang berarti berani menghadang semua pengaruh buruk dari luar bernai mengubah Indonesia berani bermimpi dan jadilah putih yang menjalankan Indonesia dengan tulus dan suci sepenuh hati hanya untuk Indonesia, menjadi tenang dalam menghadapi semua cobaan yang datang.Kekuataan semangat dan impian itu lebih besar dari tenaga nuklir.hahaha

Kenapa gue selalu optimis dengan Indonesia disaat yang lain mulai pesimis ?gue terlalu cinta terhadap Negara yang Indah ini, gue banyak berhutang besar kepada Negara ini. Negara yang udah ngasih gue segalanya, keindahan alamnya, orang-orang yang dahsyat yang ada disekitar gue, pengertian arti perjuangan hidup. Selama gue masih hidup dan bernafas di negeri sebelum gue kembali menyatu  dengan tanah di negeri yang indah ini gue bakal terus berusaha mengubah Indonesia menjadi Negara yang lebih baik, gue gamau hanya menjadi segumpal daging yang hanya memiliki namatapi gue mau memiliki tekat yang besar untuk mengubah semua ini. Dimulai dengan menciptakan rasa optimis kembali di setiap dada penerus bangsa disetiap penjuru bangsa. Langkah yang gue buat mulai dari menulis blog ini dan akan muncul langkah-langkah yang selanjutnya. Gue yakin didalam hati setiap warga Negara pasti menginginkan perubahan dalam negeri ini, gue yakin dengan sedikit sentilan maka rasa itu akan muncul dengan sendirinya. Seperti yang gue bilang pada post sebelumnya orang Indonesia itu memiliki rasa keterikatan yang besar dengan negaranya. Jangan hanya mencela dan berkomentar negative untuk mengharapkan perubahan tapi buatlah sesuatu yang berarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar